Sesuai hukum
Newton tentang gravitasi bahwa besarnya medan gravitasi bumi tergantung pada
kuadrat jarak dengan pusat bumi. Secara matematis dituliskan :
rumus di atas menyatakan
bahwa semakin jauh dari pusat bumi maka kuat medan gravitasi semakin berkurang.
Sebagai contoh apabila seseorang berada pada ketinggian (dengan R adalah jari-jari bumi) maka kuat
medan gravitasi yang dirasakan oleh seseorang tersebut hanya atau 4,3 m/s2. Dari keadaan
tersebut menyebabkan seseorang akan jatuh lebih lambat dari pada ketika dekat
dengan permukaan bumi sehingga ketika sekelompok orang akan membentuk formasi
pada ketinggian tersebut akan lebih mudah.
Konsep fisika yang lain dalam membantuk formasi terjun
adalah persamaan Bernoulli. Persamaan ini digunakan untuk menjelaskan kenapa
penerjun kedua dan seterusnya dapat menyusul penerjun pertama. Hal ini
dipengaruhi oleh pengaturan tekanan yang diberikan kepada penerjun.sesuai
persamaan Bernoulli:
Dari
persamaan diatas terlihat bahwa berbanding terbalik dengan . Untuk
mendapatkan yang besar maka nya harus kecil. Kemudian, sesuai persamaan
kontinuitas (pengembangan persamaan Bernoulli) bahwa kecepatan v berbanding
terbalik luas penampangnya A.
Sehingga
untuk mendapatkan tekanan ke atas yang lebih besar maka penerjun harus
memposisikan tubuhnya supaya mendapatkan luas yang lebih besar.
Keadaan
di atas dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar
1. Posisi tubuh penerjun (tampak samping)
(a)
merupakan posisi
tubuh penerjun pertama dalam melakukan proses penerjunan
(b)
merupakan posisi
penerjun kedua, karena melakukan penerjunan setelah penerjun pertama (memiliki
selisih waktu) maka penerjun kedua ini harus melakukan percepatan agar dapat
mengejar penerjun pertama. Supaya dapat lebih cepat maka tekanan ke-atas yang
diberikan kepada tubuh harus dikurangai dengan mengurangi luas tubuh bagian
bawah dengan mengangkat tubuh bagian belakang.
Pada saat
penerjun jatuh dari pesawat ia mengalami juga gaya hambat udara. Gaya hambat
udara tergantung pada luas permukaan benda. Benda yang memiliki luas besar akan
mengalami gaya hambat udara yang besar pula. Sebaliknya benda yang memiliki
luas permukaan kecil akan mengalami gaya hambat yang kecil juga. Dengan
demikian penerjun pertama harus memposisikan diri agar memiliki luas permukaan
yang besar agar memperoleh gaya hambat udara yang besar. Penerjun kedua jatuh
dengan luas permukaan yang lebih kecil dari penerjun pertama agar ia memiliki
kecepatan turun yang cukup untuk menyusul penerjun pertama, demikian
seterusnya, sehingga para penerjun memiliki waktu yang sama untuk membentuk
sebuah formasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon tanggapan, saran, dan kritik disampaikan secara santun dan tidak mengandung unsur SARA. Terima kasih...(caksis)